Selasa, 06 November 2012

selingkuh,kala hati tergoda

ensiklopedia leadership
Bagaimana bisa ia merasa pasangannya bergejala selingkuh? “itu lho mas, ada sms di inboxnya pakai kata “sayang” segala!”. Ups! Saya jadi tersenyum kecut geli sendiri, dahulu kala saya begitu berbunga-bunga sewaktu ber-sms ria sama emaknya Zia yang selalu menyandingkan kata sayang dalam bersapa. Seumur-umur jarang-jarang saya disanjung dengan kata-kata sayang, alias saya tidak terbiasa. Tapi eh! Ternyata memang emaknya Zia begitu adanya, untuk setiap orang yang ada dihatinya maka tak sungkan ia menyanjung dengan panggilan sayang, termasuk … keponakannya. Emh! Aku tertipu! (sementara emaknya zia malah ketawa …. “Hahaha .. ya nggak gitulah sayang”. Uh! Sayang lagi, sayang lagi!)
“itu juga mas, temennya (perempuan) sering nelpon-nelpon. Sampe lama banget .. bla, bla,bla .. “. Lagi-lagi saya jadi kecut geli sendiri kalau ingat tempo hari. Betapa saya menjadi nyinyir menatap curiga , tak tahan menyaksikan betapa lama emaknya zia bertelepon ria dengan eks-teman kerjanya, pakai ketawa-ketawa segala. “Kok lama banget sih nelponnya!” begitu ujar saya bertarik curiga selesai dia bicara. “nggak ada apa-apa, itu si andy (nama samaran), Tanya-tanya dokumen kasus tempo hari. Dia nggak ngerti apa-apa, dokumennya juga ngaa tahu entah dimana”. .. Oooohhh!!!
—-
“Jadi gimana mas, kasih saran dong apa yang harus saya lakukan?!” .. tuinnnggg!!! saran?!
Emhh… gimana yaa?! Saya juga nggak terlalu paham mau ngomong apa. Cuma yang jelas setahu saya, saya sama sekali nggak punya pikiran sejauh itu kalau dia bisa seperti itu, selingkuh. Malah saya pikir, dia sekarang sedang begitu sibuk dengan project barunya. Setiap bertemu, kalau saya begitu berapi-api cerita seputar dunia ngeblog, dan bagaimana asyiknya ngeblog .. sementara dia teramat bersemangat bercerita seputar dunia kerjanya, teknologi canggih dalam pekerjaannya, bahkan sampai masalah teknis yang saya sendiri sudah hampir lupa. … bla … bla .. bla …
Atau barangkali coba lebih banyak komunikasi, bisa seputar anak dan rencana persiapan masa depannya, mudah-mudahan bisa lebih mengingatkan tanggung jawab kita sebagai orangtua. At least mempersempit ruang gerak agar tidak mudah tergoda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar